Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Bangil Kelompok 03 menggalakkan gerakan penghijauan dengan pembagian bibit cabai rawit kepada masing-masing rumah warga yang terletak di dusun Pandelegan, Sumberejo, Pandaan,  Sabtu (26/08/23), yang berlangsung mulai pukul 07.00 pagi hingga 12.00 siang.

Tujuan utama dari penggalangan gerakan penanaman cabai rawit tersebut, selain karena mahalnya harga cabai di pasaran, juga dalam rangka mengajak masyarakat dan mengajari anak-anak mereka untuk bercocok tanam, mengingat hal ini biasanya juga ditemukan pada materi di Sekolah Dasar. Dengan mengetahui tata caranya, anak bisa selangkah lebih maju dan proses perkembangannya juga menjadi lebih cepat dan pola pikirnya terasah.

Selain itu, dengan membiasakan cocok tanam di sekitar rumah, kualitas tanaman lebih terjaga, prosesnya dapat terkontrol, mulai dari pemilihan bibit unggul, kondisi tanah, tahap perawatan, panen beserta pengolahannya. Membudayakan penanaman cabai rawit dengan cara yang sederhana juga mampu menjadi nilai ekonomi yang pada gilirannya mampu mendongkrak income masing-masing keluarga.

Seminggu sebelum penanaman bibit dilakukan, Tim KKN datang ke kediaman bapak Anton Sugiarto, pensiunan dari Mantri Pertanian, untuk mendapatkan materi atau pembelajaran tentang proses pembuatan pupuk kompos, trik atau cara jitu agar buah yang kita tanam bisa berbuah manis atau asem, serta cara agar cabai rawit yang kita tanam bisa pedas atau tidak. Untuk proses pembuatan kompos, Tim KKN sudah mempersiapkan bahan-bahannya: satu karung kotoran kambing yang kering, dua karung kulit padi atau biasanya disebut dengan sekam, tiga karung tanah dan dioplos atau dicampur menjadi satu yang didiamkan selama satu mingguan.

Tidak hanya itu, Pak Anton juga memiliki perkebunan yang cukup luas. Dengan penuh semangat, ia menjelaskan bahwa perkebunan miliknya didesain dengan konsep “santai” karena di dalamnya terdapat hiasan air terjun, berbagai macam tanaman yang dihiasi dengan kolam-kolam yang berisi jenis-jenis ikan, serta juga tanaman obat-obatan. Ada alpukat, jeruk, anggur, sawo, buah naga, kurma, tomat, cabai, jahe, kunyit, lengkuas, kencur, daun sirih, lidah buaya, daun kemangi, daun mint. Di dalamnya juga terdapat lahan untuk budidaya ikan gurami, ikan mas dan ikan nila dan lain-lain, sehingga dapat dikatakan perkebunan ini dapat digunakan sebagai area edukasi perkebunan dan pertanian bagi warga yang ingin belajar.

Sembari mengedukasi kami tentang pertanian, Pak Anton bercerita bahwa dirinya membangun area perkebaunan tersebut mulai dari nol dan sampai sampai saat ini terus akan dikembangkan. Tak lupa, dengan raut wajah bahagia, ia meminta salah satu dari kami untuk memberukan testimoni dengan menyuguhkan buah jeruk hasil panennya. “MasyaAllah, Bapak, buahnya manis dan segar,” ujar Syahrul, salah satu anggota tim KKN kelompok 03 setelah mencicipi jeruk hasil perkebunan Pak Anton.

Kegiatan yang diadakan di lingkungan RT 02 RW 03 ini dihadiri dan dipandu langsung oleh bapak Anton Sugiarto, Mantri Pertanian yang salah satunya adalah warga dusun Pandelegan. Dan tentunya gerakan penghijauan ini di dukung betul oleh bapak RT dusun pandelegan,

“Karena pada awalnya desa ini dulunya banyak warga yang sangat mencintai lingkungan, salah satunya berkaitan dengan penanaman tumbuhan kangkung dan bayam. Ya, di sebelah jalan basecamp kalian yang kalian hiasi dengan lampu warna-warni itu. Saya sangat mendukung dengan adanya pembagian bibit cabai gratis ke masing-masing rumah warga, mengingat harga cabai dipasar yang mahal ini,” tutur pak RT 02 tersebut.

Acara diawali dengan pengambilan bibit cabai rawit di pasar Pandaan, tetapi bibit cabai rawitnya berasal dari Tosari, Pasuruan. Dilanjut dengan pemberian bibit, pupuk beserta kantong plastiknya (pot). Pada pelaksanaanya, Tim KKN membagi kegiatan menjadi beberapa bagian, ada yang membuat lubang tanaman, menanam bibit dan memberi pupuk serta membersihkan lahan area penanaman. Antusiasme beberapa warga desa Pandelegan yang mengikuti kegiatan penghijauan ini sangat tinggi, mengikutirangkaian kegiatan dari awal sampai selesai dengan semangat gotong-royong.

Terdapat kurang lebih 150 bibit cabai rawit yang berhasil ditanam ke dalam pot-pot plastic yang tersedia. Secara simbolis, Bapak RT 02 menyerahkan bibit-bibit tersebut ke masing-masing warga RT 02 yang berjumlah 55 rumah warga. Saat proses penyerahan bibit, warga dusun Pandelegan sangat berterimakasih kepada Tim KKN IAINU Bangil karena program KKN yang dilakukan sangat membantu masyarakat.

Pewarta : Asih Indriyani

By admin

5 thoughts on “Mahasiswa KKN IAINU Bangil Ajak Warga Pandelegan Budidaya Tanaman Cabai Rawit”
  1. Dapatkan informasi terpercaya tentang kesehatan ikan dan penanggulangannya di Pusat Informasi Budidaya Ikan kami. Lindungi investasi Anda dengan pemahaman yang baik tentang penyakit dan pengobatannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *