Bangil — Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAI NU) Bangil terus mengukuhkan eksistensinya di level internasional melalui program pengabdian masyarakat lintas negara. Salah satu langkah nyata diwujudkan oleh Ibu Dona Tihnike, M.Psi., Psikolog, dosen sekaligus praktisi psikologi IAI NU Bangil, yang melaksanakan pengabdian internasional di Lembaga Muslimeen School, Bangklam, Distrik Songkhla, Thailand, pada tanggal 10 hingga 16 Juli 2025.
Dalam kegiatan pengabdian ini, Ibu Dona Tihnike hadir memberikan seminar bertajuk Penguatan Kompetensi SDM Guru untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Psikologi Pendidikan di Era Modern. Seminar ini diikuti oleh puluhan guru dari berbagai jenjang pendidikan di Muslimeen School dan sekitarnya. Materi yang disampaikan mencakup strategi penguatan kompetensi pedagogik, pemahaman psikologi perkembangan anak, serta teknik pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik.

Dalam paparannya, Ibu Dona menekankan pentingnya guru memiliki kapasitas tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam memahami kebutuhan psikologis peserta didik di era yang penuh tantangan seperti saat ini. “Guru tidak cukup hanya menguasai materi ajar, tetapi juga harus memahami karakter, emosi, dan kondisi psikologis siswa agar proses pembelajaran berjalan optimal dan menyenangkan,” ujarnya di hadapan peserta seminar.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya diplomasi pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Thailand, khususnya komunitas Muslim di wilayah Selatan Thailand yang memiliki kedekatan historis dan kultural dengan masyarakat Indonesia. Selain seminar, Ibu Dona juga berkesempatan berdialog dengan pimpinan lembaga, guru, serta tokoh masyarakat setempat untuk menjajaki peluang kerja sama berkelanjutan dalam bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas SDM.
Rektor IAI NU Bangil, dalam keterangannya, menyampaikan kebanggaannya atas kiprah dosen IAI NU Bangil di kancah internasional. “Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Bu Dona dalam pengabdian internasional ini. Ini adalah bentuk konkret implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat internasional, sekaligus membawa nama baik IAI NU Bangil ke pentas global,” ujarnya.
Pengabdian internasional ini diharapkan tidak hanya memperkuat jejaring akademik antara IAI NU Bangil dengan lembaga pendidikan di Asia Tenggara, tetapi juga menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lain untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di tingkat internasional. Selain itu, kegiatan ini membuka peluang bagi pengembangan program kolaborasi seperti pertukaran dosen, pelatihan guru, hingga penelitian bersama di masa mendatang.
Melalui partisipasi aktif dalam pengabdian internasional, IAI NU Bangil menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi berbasis Nahdlatul Ulama yang tidak hanya berkiprah di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga berkontribusi di tataran global dalam membangun peradaban yang lebih maju, inklusif, dan berkeadaban.