Bangil,3 Agustus 2025 – Asosiasi Perguruan Tinggi Islam (APTIKIS) Indonesia sukses menyelenggarakan kegiatan Southeast Asia Symposium on Higher Education pada tanggal 3 hingga 9 Agustus 2025. Kegiatan prestisius ini digelar di tiga negara Asia Tenggara, yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand, sebagai bagian dari upaya strategis peningkatan kualitas dan mutu pendidikan tinggi di lingkungan perguruan tinggi Islam Indonesia.
Simposium ini diikuti oleh sejumlah pimpinan perguruan tinggi Islam dari seluruh Indonesia, termasuk di antaranya pimpinan Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAI NU) Bangil, yang turut aktif dalam berbagai sesi dialog dan kunjungan institusional.
Asosiasi Perguruan Tinggi Islam (APTIKIS) Indonesia
Selama simposium berlangsung, para peserta melakukan berbagai kegiatan strategis seperti:
- Kunjungan akademik dan benchmarking ke sejumlah universitas ternama di tiga negara tersebut.
- Diskusi panel internasional bersama akademisi dan pakar pendidikan tinggi dari ASEAN.
- Forum kolaborasi dan penandatanganan MoU untuk pengembangan kerja sama internasional di bidang penelitian, pertukaran mahasiswa, dan peningkatan kapasitas dosen.
Ketua APTIKIS Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan global kepada para pimpinan perguruan tinggi Islam agar mampu menjawab tantangan zaman serta meningkatkan daya saing institusi secara internasional.
“Dengan simposium ini, kami berharap perguruan tinggi Islam di Indonesia mampu mengadopsi praktik-praktik terbaik dari perguruan tinggi di Asia Tenggara, serta memperkuat jejaring internasional yang berdampak langsung pada peningkatan mutu akademik,” ujar Ketua APTIKIS dalam sambutannya.
Pimpinan IAI NU Bangil yang hadir juga menyatakan komitmennya untuk terus mendorong transformasi institusional berbasis mutu dan kolaborasi global pasca mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan Southeast Asia Symposium on Higher Education ini menjadi tonggak penting dalam penguatan peran perguruan tinggi Islam sebagai pusat keunggulan akademik yang terbuka, inovatif, dan berdaya saing di kawasan ASEAN dan dunia.
No responses yet